KOMPAS - Seorang gamer bernama Cris Stanifort (20) meninggal dunia, Mei 2011 lalu, setelah bermain dengan konsol game Xbox selama 12 jam. Ia diduga meninggal setelah mengalami DVT (deep vein thrombosis).
Ayah Cris, Daud Stanifort, kemudian membuat kampanye agar para gamer lebih peduli pada kesehatan dan tidak bermain game secara berlebihan.
DVT terjadi dalam periode yang panjang. Darah dimaksudkan untuk mengalir; jika terhambat, ada potensi untuk membeku/menggumpal. Darah dalam vena-vena secara terus-menerus membentuk bekuan-bekuan mikroskopis yang secara rutin diuraikan oleh tubuh. DVT dapat terjadi dalam periode panjang dan dapat membunuh jika gumpalan darah sampai ke paru-paru.
Daud percaya, anaknya meninggal karena terlalu lama bermain game. Catatan komputer dari penyelidikan awal menunjukkan bahwa Cris bermain Xbox selama 12 jam hampir setiap hari.
Penelitian koroner menyebutkan, pembekuan terjadi di betis kiri Cris sebelum pindah ke paru-parunya. Hal ini menyebabkan penyumbatan yang fatal, yang dikenal sebagai Pulmonary Emolism.
"Setelah penelitian, saya melihat tidak ada perbedaan antara Cris duduk di mejanya pada Xbox dengan seseorang yang sedang melakukan penerbangan jarak jauh," ujar Daud. Ia menambahkan, Cris memang senang bermain dan selalu terjaga sepanjang malam.
Daud tidak akan menggugat produsen konsol game karena ia tak bermasalah dengan game Xbox tersebut. Ia justru akan membuat kampanye dan dalam waktu dekat akan membuat situs web yang khusus membahas tentang peningkatan risiko DVT bagi gamer.
Dalam sebuah pernyataan, Microsoft, yang memproduksi Xbox, menanggapi hal ini. "Kami selalu mendorong memainkan permainan yang bertanggung jawab melalui kampanye pendidikan kita seperti Play Smart, Safe Play. Kami merekomendasikan bahwa gamer mengambil istirahat periodik untuk latihan serta membuat waktu untuk kegiatan lain," ungkap juru bicara Microsoft.
No comments:
Post a Comment